By : Ibuk Elin
Pernah melihat jargon semacam itu kan?
Sebenarnya, semasa kecil kita, dulu, ya memang begitulah yang terjadi.
Usai sholat Maghrib, mengaji, belajar, sambung sholat Isya'.
Keluarga kami pun begitu. Mengistiqomahkan anak-anak untuk langsung beranjak sholat lantas mengaji dan belajar, tetap butuh perjuangan...
Bagaimana tidak...
Baru proses nyemak Yahya, Maya minta makan. Maya mulai mengaji, Balya minta main. Balya mengikuti ngaji, Royya juga mau ikutan. Senggol-senggolan, jawil-jawilan, tarik-tarikan, rameneee gak karu-karuan. ![😅](https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t53/1/16/1f605.png)
![😅](https://static.xx.fbcdn.net/images/emoji.php/v9/t53/1/16/1f605.png)
Ini baru empat, lho... Baru empat, kama qola pak Isbah Kholili ...
Dulu, waktu aku masih kecil, bapak yang nyemak ngaji, ibuk nemenin belajar. Atau sebaliknya. Seimbang, menurut versiku.
Nah, posisi kami sekarang, ba'dal Maghrib ada jadwal ngaji di pondok. Jadi, kalau bapak ada jadwal, urusan anak-anak full sama ibuk. Begitupun sebaliknya. Kalau pas ibuk ada jadwal, berarti anak-anak ya dihandle bapaknya.
Jangan tanya seberapa hectic nya.
Dilampahi, sak kuat-kuate...
Karena memiliki anak bukan sekedar urusan berapa banyaknya, tapi mendidiknya adalah tugas utama kita sebagai orang tua...
Nyuwun pangestunipun, mugi tansah istiqomah...
Posting Komentar