BREAKING NEWS

The Power Of Santri

Sabtu, 25 Juli 2009

EL-MAQIS



Telah terbentuk forum komunikasi antar sesama alumni madrasah Qudsiyyah yang mondok di Sarang Rembang dengan nama EL-MAQIS (ALUMNI MADRASAH QUDSIYYAH SARANG) pada tanggal 27 Rajab 1430 H di gedung muhadloroh PP. al-anwar. Semoga bisa menjalin ukhuwwah antar sesama alumni.

Kamis, 23 April 2009

PUISI



BISIKAN ANGIN

Jangan lupa…
Jangan berlebihan…
Kita semua sama…
Saling membutuhkan…

Entah Mengapa…
Kadang kala kita tak sadar
Antara kebaikan dan jasa
Rela persembahkan untuk kita

Bisikan angin
Mengalunkan pujian untuk menghargai
Apa yang mereka beri
Dan berterima kasih

Bisikan angina
Menyampaikan untukmu
Yang tak kenal lelah
Untuk berbuat kebaikan

Bisikan angina
Membuat menjadi mengerti

Jumat, 17 April 2009

MAUIDLOH SAIKHINA MAIMUN ZUBAIR AS-SARANY


-->
بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله الذي اصطفى من بين أخيار عباده وأصفيائه الأنبياء. واصطفى منهم سيدنا ومولانا محمدا سيد الأنبياء وإمام الأتقياء ثم جعل ورثتهم من بعدهم العلماء. فأكرم بهم قدوة لهؤلاء إلى يوم نلقى الله تعالى غدا في دارالنعماء.
والصلاة والسلام على سيدنا ومولانا محمد صلى الله عليه وسلم الذي قال في بعض أحاديثه﴿من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين﴾ وعلى آله الطاهرين وصحبه الذي تتنور وجوههم برؤيته محيّا الرسول الأعظم صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم.هم قدوة هذه الأمة ونجوم هذه الدنيا المعمورة كما هو عليه مقتضى معنى ما في حديث الرسول صلى الله عليه وسلم : أصحابي كالنجوم بأيهم اقتديتم اهتديتم.
أما بعد: فإنه قد أسعدنا المولى الكريم بالإنتساب العظيم إلى شرف العلم حيث أن شرفنا في إحيائه بالتعلم والتعليم والتدريس والتأدي والأداء العلم الذي كان منبعه من نور الوحي الإلهي القرآن المجيد والأحاديث النبوية هو العلم الديني من بين فنونه أصولا وفروعا وما يتوسل به إلى ذلك. فإننا نشكر الله تعالى على هذه النعمة العظيمة التي قل في هذه الأيام من له الإهتمام بهذه الأهـمية في الكفائي بإطهار مشاعرهاوإضاءةأنوارهـاكنجوم هذه الكرة الأرضيـة . وهم الذين وصفهم الله تعالى بأنهم أخيار هذه الأمة وبأنهم في مثل أيامنا الأخـيرة هم الغرباء الذين مدحهم رسول الله صلى الله عليه وسلم في حديثه العظيم﴿فطوبى للغرباء﴾. ثم انه مازلنا نشكر الله سبحانه وتعالى على هذه النعمة وبالأخص أن يتفضل سبحانه وتعالى مدرستنا الغزالية على هذا المنهج منهج السلف الصالح لإحياء تراث التعاليم المأثورة من قدماء علمائنا الأعلام ما قد عرض به في بعض منظومة الألفية الحبر الهمام الإمام محمد بن مالك رحمة الله عليه :ماكان أصح علم من تقدمـا.
فإنني في هذه المناسبة أرجو من طلاب مدرستنا الذين في القسم النهائي القسم الثالث من العالي أن يجدّوا واجتهدوا في اقتناص المعارف فيها فإنهم في الغاية وفي الحقيقة أنهم قي مقدمة مرحلة من مراحل المسافة البعيدة القاصية، فإن هناك أمامهم درجات وطبقات بعيدة الغاية. أرجو منهم أن يكون لهم أمال عالية ولا يقتصر بما هم لديهم فلابد من اللحوق بما هو أعلى من ذلك حتى يكونوا منتسبين بالعلم وأهله آمين.
أما ما يتعلق بأسانيد الكتب التي تدرس في صفهم خاصة وغيرها فأنا أحوّل لهم ما كنت كتبت في السنوات الماضية غير مرة واحدة. وأوصي لنفسي وإياهم بالتقوى والإستقامة على طاعة المولى سبحانه وتعالى في الخلوة والجلوة وعدم النسيان بالدعاء لي. والله أعلم.
كتبه ببنانه الشيخ ميمون زبير الحاج

HUMOR



ANDAI GAJAH YANG TERBANG
Di sebuh pondok pada tahun ajaran baru ,dengan wajah-wajah baru tentunya.Maman terhitung seorang santri lama melihat kejanggalan pada Gontong,santri yang terbilang baru ,karma baru seminggu pisah dari tempat tidur di kampong halamannya dan menempati tempat tidur baru si pondok barunya tentu.dengan jutaan angan dan cita-cita tentunya.merasa penasaran,Maman pun berkenalan dengan gontong dan berencana untuk cangkruk bersama
Maman :Tong… cangkruk yuk…!
Gontong :di mana ?
Maman :lantai atas tempat jemuran..gimana….?
Gontong :Ok…entar habis musyawarah ya….
Maman :Ok…siiiiip…..
Maman dan gontong ahirnya sepakat untuk cangkruk bersama setelah jam musyawarah,dan benar juga,setelah musyawarah mamanpun menepati janjinya untuk cangkruk berdua dengan gontong,dengan membawa sebungkus rokok SUKUN dan secangkir kopi,Maman naik ke lantai paling atas,tempat yang telah di rencanakan oleh mereka berdua,setelah maman sampai atas,maman melihat gontong yang ternyata udah nyampai atas duluan.
Maman :hoi….nglamun….!lagi bayangin apa tong….?
Gontong :eh ...maman…,ini man..,aku lagi lihat kelelawar terbang
Maman :tuhan maha adil ya tong…burung sekecil itu punya keistimewaan bisa
:terbang
Gontong :tapi tuhan gak adil sama gajah Man….
Maman :kok gitu tong…?
Gontong :coba gajah yang di beri keistimewaan untuk terbang…
Gontong :Wadauuuhh….!!!
Maman :kenapa tong…?
Gontong :kelelawar itu berak sembarangan….kena kepalaku deh….
Maman :ha….ha…ha….
Gontong :kamu kok tertawa man…?gak setia kawan lho…..
Maman :bukannya gitu tong…,aku Cuma lagi bayangin, andai tuhan memberikan
:keistimewaan gajah untuk terbang dan berak sembarangan,pasti kamu sudah
:tenggelam kena berak gajah….
Gontong :@@#$$#@!!!!!!***???,,,,

Kamis, 16 April 2009

MAQAM WUSHUL



شعاع البصيرة يشهدك قربه منك وعين البصيرة يشهدك عدمك لوجوده وحق البصيرة يشهدك وجوده لا عدمك ولا وجوجك
"Sinar mata hati ( شعاع البصيرة) menunjukkan kedekatan kita pada Allah SWT, sedangkan esensi mata hati (عين البصيرة ) menunjukkan ketiadaan kita karena wujudnya Allah dan kebenaran mata hati (حق البصيرة ) menunjukkan wujudnya Allah (bukan lagi menunjukkan ketiadaan atau wujud kita)"

Dari Hikmah ini Ibnu Athoillah menjelaskan bahwa derajat manusia dalam wushul (sampai) pada maqam ihsan
terbagi menjadi 3 :
  1. شعاع البصيرة
Dalam maqam ini manusia hanya mengetahui hakikat dari penciptaan dan rahasia dari alam ini serta mengetahui Allah dengan sifat-sifatNya. Jika manusia telah sampai pada derajat ini maka mereka akan menjadi dekat pada Allah SWT.
  1. عين البصيرة
Dalam maqam ini manusia memandang bahwa semua mahluk itu tidak wujud ( tidak ada ) karena yang ada hanyalah Allah SWT. Semua yang ada di dunia ini pasti ada yang menciptakan dan pencipta tersebut tak lain adalah Allah SWT. Maqam ini juga lebih dikenal dengan maqam Fana' (فناء ).
  1. حق البصيرة
Maqam yang ketiga ini adalah maqam yang paling tinggi derajatnya karena dalam maqam ini manusia memandang bahwa semua mahluk itu ada tapi pada sisi lain mahluk itu juga tidak ada (غير موحود). Manusia tahu bahwa dirinya, keluarganya itu ada tapi juga berasumsi bahwa semuanya itu tidak ada karena yang ada hanyalah Allah SWT. Dalam maqam ini juga sering disebut dengan maqam Baqa' (بقاء )
Termasuk tsamroh (buah) dari maqam yang pertama adalah perasaan manusia bahwa dia itu merasa selalu diawasi oleh Allah SWT (مراقبة الله) sehingga menjadikan mereka takut pada Allah SWT. Seorang pengajar, pegawai, bendahara ataupun majikan akan takut dalam menjalankan tugasnya sehingga mereka tidak akan berani untuk bekerja seenaknya sendiri.
Hurmuz (utusan raja Kisra) pernah datang ke Madinah untuk menanyakan dan mengetahui bagaimana kerajaan Sayyidina Umar Ra. Namun betapa terkejutnya ketika Hurmuz melihat Sayyidina Umar tidur di luar rumah tanpa adanya penjaga. Sayyidina Umar tidak pernah merasa takut pada kematian dan beliau selalu merasa diawasi oleh Allah SWT sehingga selalu berbuat adil kepada rakyatnya.
Nabi Muhammad SAW selalu berkumpul dengan keluarga dan masyarakat namun beliau tidak pernah lupa kepada Allah. Ketika isra' mi'raj beliau berada dalam maqam Fana' karena yang diingat hanyalah Allah, namun setelah kembali ke bumi maka beliau berada pada maqam Baqa' karena kembali berinteraksi dengan masyarakat. Beliau juga berada dalam maqam Fana' ketika beliau sendirian (jauh dari masyarakaut) dan hanya ingat kepada Allah SWT. Para Sahabat Nabi juga demikian, terkadang berada dalam maqam Fana' dan terkadang berada dalam maqam Baqa'.
Dari ketiga maqam di atas, yang paling baik adalah maqam yang ketiga (Baqa'). Adapun masyarakat awam maka mereka baru berada pada maqam yang pertama yaitu hanya memikirkan ciptaan Allah SWT. Pada maqam yang kedua, ketika hamba sedang ingat kepada Allah maka dia akan hilang dan akan kembali lagi jika maqam itu telah pergi. Oleh karena itu maqam yang paling sulit adalah maqam yang ketiga (maqam Baqa')

RESENSI



Nama Kitab
:
Al Ulama Al Mujaddidun
Pengarang
:
KH. Ma imoen Zubair
Penerbit
:
Maktabah Al -Anwariyah
Tahun Terbit
:
-
Tebal Kitab
:
55 halaman
Al-Qur'an diturunkan oleh Allah sebagai pedoman bagi manusia secara universal dalam semua perbuatan, ucapan, maupun kehidupan (individu atau sosial). Sebagai pedoman yang masih global maka hal itu tidak bisa nyata tanpa adanya figur untuk menjadi qudwah (panutan) sesuai dengan intisari Al-Qur'an. Oleh sebab itu Allah mengutus nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang segala perbuatannya tercermin dari Al-Qur'an. Konsekuensinya, manusia diwajibkan untuk mengikuti dan menjalankan apa yang diperintah maupun yang dilarang oleh beliau. Sebagaimana dijelaskan dalam alqur'an
وما اتكم الرسول فخذوه وما نهكم عنه فانتهوا
Seiring dengan bergesernya waktu dan telah wafatnya nabi maka dibutuhkan lagi figur yang mampu menuntun manusia dalam berpegang teguh pada ajaran-ajaran Al-Qur'an. Figur tersebut tak lain adalah para ulama' yang telah dipilih Allah untuk menggantikan posisi nabi. Ulama inilah yang nantinya akan memperbaharui agama islam sehingga islam selalu relevan dengan tathowwur al-zaman (evolusi zaman) dimana saja dan kapan saja. Hal ini sesuai dengan hadis nabi :
ان الله يبعث لهذه الامة على رأس كل سنة من يجدد لها دينها
Dari fenomena diatas maka KH. Maimoen zubair mengarang sebuah kitab yang mengulas tentang ulama-ulama pembaharu yang muncul setiap kurun satu abad. Al Ulama Al Mujaddidun merupakan refleksi kitab yang mampu membawa kita untuk lebih memahami perubahan-perubahan zaman dengan segala problem-problemnya.
Didalam kitab tersebut dijelaskan bahwa hukum islam berangsur-angsur mulai hilang, terkikis oleh globalisasi. Diantaranya adalah masalah perbudakan, jihad fi sabilillah, penegakan hukum (al-hudud) serta zakat mata uang emas dan perak. Penulis juga menjelaskan tentang wajibnya zakat mata uang kertas serta menolak pendapat orang yang tidak mewajibkannya.
Setelah itu penulis secara efektif menjabarkan dan membahas tentang eksistensi islam pada saat turunnya nabi Isa AS. Dijelaskan bahwasanya nabi Isa AS diturunkan Allah untuk memerangi Dajjal yang telah menyesatkan banyak manusia. Pada masa Dajjal inilah muncul keanehan-keanehan di dunia ini yang kesemuanya itu merupkan istidroj baginya untuk memikat orang-orang yang tidak diberi hidayah Allah SWT.
Di akhir kitab tersebut secara jenial penulis mendemonstrasikan keahliannya sekaligus juga mencarikan solusi bagi problem-problem intelektual dan sosial yang muncul dalam masyarakat, yaitu dengan berpegang teguh pada kitab-kitab ulama fiqih serta tidak fanatik pada satu aturan madzhab. Dengan demikian masyarakat tidak akan melenceng dari syari'at-syari'at islam dan terhindar dari ajaran-ajaran yang menyesatakan. Wallahu a'lam.

Minggu, 05 April 2009

PALESTINA VS ISRAEL



PALESTINA VS ISRAEL
A. SEJARAH ISRAEL DAN ISLAM Yahudi merupakan bangsa dari keturunan Israil yang merupakan laqab dari pada nabi ya'qub as. yang juga merupakan cucu dari nabi Ibrahim as. Bangsa Israil yang notabene keturunan Ibrahim dengan istri pertama siti Sarah merasa bangga karena mereka adalah keturunan dari orang terpandang. Mereka mengklaim diri sebagai suku bangsa paling mulia di dunia ini karena mereka adalah keturunan Ibrahim bapak para nabi (abu al-anbiya’). Memang bangsa Israil telah diberi anugrah oleh Allah sebagai manusia / bangsa paling mulia di muka bumi ini, namun hal itu adalah sebelum lahirnya Islam dan nabi Muhammad saw. Allah swt telah berfirman :
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ (47) {البقرة : 47}
Nabi Muhammad saw diutus Allah untuk menyebarkan agama Islam kepada semua umat di bumi ini tak terkecuali bangsa yahudi. Al-qur'an diturunkan kepada nabi sebagai pedoman dan merevisi kitab-kitab terdahulu. Namun kehadiran nabi dan Al-qur'an mendapatkan permusuhan dari bangsa yahudi yang secara terang-terangan tidak meyakini kebenarannya. Sebenarnya bangsa yahudi telah mengetahui bahwa nabi Muhammad adalah utusan terakhir yang akan membawa umat manusia ini menuju jalan Allah, namun kedengkian dan kegengsian mendorong mereka untuk tidak meyakini kebenaran nabi. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-qur'an :
وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ (89) [البقرة/89]
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (146) [البقرة/146]
Fenomena di atas terjadi karena argumen mereka yang menyatakan bahwa secara genetikal mereka lebih mulia dari pada nabi Muhammad yang merupakan keturunan arab jahiliyyah. Dari garis keturunan memang nabi Muhammad adalah keturunan nabi Ismail yang merupakan putra pertama nabi Ibrahim dengan istri siti Hajar. Jika membahas hubungan antara agama islam dengan yahudi memang tidak akan lepas dari cerita nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim dilahirkan di Irak (Chaldea) dari ayah seorang tukang kayu pembuat patung. Patung-patung itu kemudian dijual kepada masyarakatnya sendiri, lalu disembah. Sesudah remaja ia terkejut melihat patung-patung yang dibuat oleh ayahnya itu disembah oleh masyarakat dan kenapa mereka memberikan rasa hormat kepada sekeping kayu yang pernah dikerjakan ayahnya itu. Rasa syak pun mulai timbul dalam hatinya. Nabi Ibrahim bertanya kepada ayahnya, bagaimana hasil kerajinan tangannya itu sampai disembah orang?Kemudian nabi Ibrahim menceritakan hal itu kepada orang lain. Ayahnyapun sangat memperhatikan tingkah laku nabi Ibrahim, karena ia kuatir hal ini akan rnenghancurkan perdagangannya. Nabi Ibrahim adalah orang yang sangat percaya kepada akal pikirannya. Ia ingin membuktikan kebenaran pendapatnya itu dengan alasan-alasan yang dapat diterima. Ia mengambil kesempatan ketika orang sedang lengah. Ia pergi menghampiri sang dewa, dan berhala itu dihancurkan, kecuali berhala yang paling besar. Setelah diketahui orang, mereka berkata kepadanya: "Engkaukah yang melakukan itu terhadap dewa-dewa kami, hai Ibrahim?" Dia menjawab: "Tidak. Itu dilakukan oleh yang paling besar diantara mereka. Tanyakanlah kepada mereka, kalau memang mereka bisa bicara." (Qur'an, 21: 62-63) Ibrahim melakukan itu sesudah ia memikirkan betapa sesatnya mereka dalam menyembah berhala, lalu sebaliknya siapa yang seharusnya mereka sembah ?. "Bila malam sudah gelap, dilihatnya sebuah bintang. Ia berkata: Inilah Tuhanku. Tetapi bilamana bintang itu kemudian terbenam, iapun berkata: 'Aku tidak menyukai segala yang terbenam.' Dan setelah dilihatnya bulan terbit, iapun berkata: 'Inilah Tuhanku.' Tetapi bilamana bulan itu kemudian terbenam, iapun berkata: 'Kalau Tuhan tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku akan jadi sesat.' Dan setelah dilihatnya matahari terbit, iapun berkata: 'Ini Tuhanku. Ini yang lebih besar.'Tetapi bilamana matahari itu juga kemudian terbenam, iapun berkata: 'Oh kaumku. Aku lepas tangan terhadap apa yang kamu persekutukan itu. Aku mengarahkan wajahku hanya kepada yang telah menciptakan semesta langit dan bumi ini. Aku tidak termasuk mereka yang mempersekutukan Tuhan." (Qur'an 6: 76-79) Nabi Ibrahim tidak berhasil mengajak masyarakatnya. Malah sebagai balasan ia dibakar ke dalam api. Tetapi Tuhan masih menyelamatkannya. Ia lari ke Palestina bersama istrinya Sarah. Dari Palestina mereka meneruskan perjalanan ke Mesir. Pada waktu itu Mesir di bawah kekuasaan raja-raja Amalekit (Hyksos). Sarah adalah seorang wanita cantik. Pada waktu itu raja-raja Hyksos biasa mengambil wanita-wanita bersuami yang cantik-cantik. Nabi Ibrahim memperlihatkan seolah-olah Sarah adalah saudaranya. Ia takut dibunuh dan Sarah akan diperistrikan raja. Raja memang bermaksud akan memperisterikannya. Tetapi ia tidak bisa mewujudkan keinginannya karena Sarah dijaga oleh Allah swt. Sarahpun akhirnya diberi beberapa hadiah di antaranya seorang gadis belian bernama Hajar. Karena sudah bertahun-tahun Sarah dengan Ibrahim belum juga memperoleh keturunan, maka Sarah menyuruh nabi Ibrahim untuk bergaul dengan Hajar, yang tidak lama kemudian mempunyai keturunan yaitu Ismail. Dari lahirnya keturunan bagi nabi Ibrahim inilah maka timbul rasa cemburu pada siti Sarah yang merupakan istri pertama namun belum mampu memberikan buah hati bagi suami tercintanya. Akhirnya siti Sarah meminta nabi Ibrahim untuk memindahkan siti Hajar dari tanah palestina yang merupakan tempat tinggal nabi Ibrahim bersama kedua istrinya tersebut. Akhirnya siti Hajar dipindahkan ke tanah Hijaz dan ditinggalkan di sana bersama anak yang baru lahir tersebut. Siti Sarah yang tidak ingin mengecewakan nabi Ibrahim selalu berdo'a siang dan malam agar diberi keturunan oleh Allah swt. Selang beberapa tahun akhirnya do'a siti Sarah dikabulkan oleh Allah swt. Siti Sarah melahirkan seorang putra yang diberi nama Ishaq. Ishaq adalah seorang putra yang lahir dari rahim orang yang sudah sangat tua, namun karena ijin Allah maka hal ini bisa terjadi. Kisah ini diabadikan dalam Al-qur'an :
قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ (53) قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَنْ مَسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ (54) [الحجر/53، 54]
Dari putra Ishaq (yang berjarak 9 tahun dengan kelahiran Ismail) inilah yang pada kelanjutannya akan menurunkan bangsa Israil karena Ishaq adalah ayah dari nabi Ya'qub. Dan dari keturunan Ishaq jugalah yang memunculkan nabi-nabi sesudahnya sebagai utusan bagi kaum yahudi. Diantara nabi-nabi yang diutus adalah Nabi Yusuf, Musa, Dawud, Sulaiman, Zakariya, Yahya dan Isa. Mereka semua diutus oleh Allah untuk memberi anugrah dan kemuliaan kepada bangsa yahudi, namun mereka kerap kali tidak menyadari dan justru melawan dengan nabi mereka sendiri. Bangsa yahudi sering kali memusuhi dan bahkan membunuh nabi yang tidak sesuai dengan keinginan hati mereka. Kejahatan dan kebengalan mereka seringkali disebutkan dalam Al-qur'an :
لَقَدْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَأَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ رُسُلًا كُلَّمَا جَاءَهُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُهُمْ فَرِيقًا كَذَّبُوا وَفَرِيقًا يَقْتُلُونَ (70) [المائدة/70]
Sementara nabi Ismail ketika sudah dewasa menikah dengan gadis kabilah Jurhum. Ia dengan istrinya tinggal bersama-sama keluarga Jurhum yang lain. Di tempat itu ka’bah sudah dibangun, yang kemudian berdiri pula Mekah sekitar tempat itu. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada suatu hari nabi Ibrahim minta ijin kepada Sarah untuk mengunjungi Ismail dan ibunya. Permintaan ini disetujui dan nabi Ibrahim pun pergi. Setelah ia mencari dan menemukan rumah Ismail ia bertanya kepada isterinya: "Mana suamimu?" "Ia sedang berburu untuk hidup kami," jawabnya. Kemudian ditanya lagi, dapatkah kamu menjamu makanan atau minuman, dijawab bahwa dia tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan. Ibrahim pergi, setelah mengatakan: "Kalau suamimu datang sampaikan salamku dan katakan kepadanya: "Ganti ambang pintumu."Setelah pesan ayahnya itu disampaikan kepada Ismail, ia segera menceraikan isterinya, dan kemudian kawin lagi dengan wanita Jurhum yang lain yaitu puteri Mudzadz bin 'Amr. Wanita ini telah menyambut nabi Ibrahim dengan baik ketika ia datang dalam beberapa waktu. "Sekarang ambang pintu rumahmu sudah kuat," (kata nabi Ibrahim). Dari perkawinan ini nabi Ismail mempunyai dua belas orang anak, dan mereka inilah yang menjadi cikal-bakal Arab al-Musta'-riba, yakni orang-orang Arab yang bertemu dari pihak ibu pada Jurhum dengan Arab al-'Ariba keturunan Ya'rub ibn Qahtan. Sedang ayah mereka, Ismail anak Ibrahim, dari pihak ibunya erat sekali bertalian dengan Mesir, dan dari pihak ayahnya dengan Irak (Mesopotamia) dan Palestina. B. ANTARA ISLAM DAN ISRAEL Nabi Muhammad hijrah ke Madinah karena mendapatkan banyak tekanan dari kafir Makkah. Di Madinah beliau menemukan komunitas baru yaitu masyarakat Madinah dengan beragam suku tak terkecuali bangsa yahudi. Masyarakat Madinah yang merupakan titik awal perjuangan dakwah nabi sangat setia dan selalu mendukung apa yang nabi Muhammad lakukan. Pada satu sisi nabi juga berinteraksi dengan yahudi madinah yang lebih dahulu menetap di sana. Untuk menjaga keharmonisan dengan orang-orang yahudi, maka nabi Muhammad membuat perjanjian dengan mereka yang selanjutnya dikenal dengan istilah Piagam Madinah. Salah satu isi Piagam Madinah adalah jika salah satu kelompok di Madinah diserang oleh kelompok lain maka semua harus ikut membantu. Namun pada akhirnya orang yahudi melanggar perjanjian tersebut dengan bergabungnya mereka dan membantu kafir Makkah dalam perang Ahzab. Akhirnya mereka pun diusir nabi dari kota Madinah. Bangsa yahudi memang kerap kali menyakitkan dan mempersulit nabi Muhammad dalam berdakwah. Mereka sering meminta kepada nabi untuk menunjukkan mukjizat-mukjizat agar mau beriman. Akan tetapi kenyataannya mereka hanyalah orang-orang yang suka meminta-minta dan menyulitkan nabi Muhammad saw. Kebengalan dan kemunafikan bangsa yahudi memang sudah tidak bisa ditolerir dan dimaafkan. Allah telah mengecap mereka sebagai musuh utama islam yang patut diwaspadai. Dalam Al-qur'an disebutkan :
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ (82) [المائدة/82]
C. PERANG PALESTINA DAN ISRAEL. PERANG AGAMA ATAU PERANG HISTORICAL? Perang antara Palestina dan israel tak lebih sebagaimna perang antara orang Nasrani dengan orang Islam pada perang salib. Perang salib terjadi karena propaganda para pendeta yang berkeinginan untuk menguasai tanah palestina yang notabene adalah tanah kelahiran tuhan mereka (Isa Al-masih). Propaganda tersebut dilakukan dengan memberi asumsi kepada masyarakat Eropa bahwasanya orang Islam adalah para penjajah, orang yang kafir (menurut mereka), dan orang yang menghina kuburan Al-masih. Propaganda ini adalah rekayasa dari para pendeta dan bukan merupakan realita masyarakat Islam terlebih masyarakat Palestina. Agama islam sangat menghormati orang yahudi karena mereka adalah ahli kitab. Ahli kitab merupakan orang-orang yang menjalankan agama dari Allah swt. Mereka berpedoman pada kitab yang telah diturunkan oleh Allah kepada mereka melalui perantaraan para nabi. Oleh karena itu nabi Muhammad diperintahkan untuk mengajak orang-orang yahudi agar mau masuk agama islam. Al-qur’an banyak sekali menyebutkan tentang ahli kitab diantaranya adalah :
قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ (64) [آل عمران/64]
رَوَى ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ لِمُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ حِينَ بَعَثَهُ إِلَى الْيَمَنِ إِنَّكَ سَتَأْتِي قَوْمًا أَهْلَ كِتَابٍ فَإِذَا جِئْتَهُمْ فَادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لَا إلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَإِنْ أَطَاعُوك بِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوك بِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ وَدَلِيلُنَا مِنْ جِهَةِ الْقِيَاسِ أَنَّ هَذَا مَالٌ لِلْإِمَامِ فِيهِ حَقُّ الْوِلَايَةُ فَوَجَبَ دَفْعُهُ إِلَيْهِ أَصْلُهُ دَفْعُ مَالِ الْيَتِيمِ إِلَى الْوَصِيِّ .
المنتقى - شرح الموطأ - (ج 2 / ص 80)
Agama yahudi sebenarnya adalah agama yang baik, namun kebenaran ini agaknya mulai hilang ketika para pendeta yahudi mulai merubah kitab yang telah ditirunkan Allah kepada mereka yaitu taurat. Dan kebenaran agama yahudi pun mulai dipertanyakan ketika muncul paham zionis yang telah menjadi penggerak mereka dalam memusuhi agama islam. Zionisme Israel Sebelum berbicara mengenai Zionisme Israel, kita harus memahami terlebih dulu hubungan antara Yahudi dengan Zionisme. Dari apa yang dinyatakan Roger Geraudy dalam The Case of Israel-nya, ada isyarat bahwa ketika berbicara mengenai Yahudi, maka hal itu terkait dengan: (1) Yahudi sebagai agama; (2) Yahudi sebagai sebuah bangsa; (3) Yahudi sebagai keturunan; (4) Yahudi sebagai sebuah gerakan politik (baca: Zionisme). Para tokoh Yahudi sendiri memiliki penafsiran yang berbeda tentang permasalahan tersebut. Sebagai sebuah agama, bangsa, sekaligus keturunan, Yahudi telah eksis sejak berabad-abad yang lalu, bahkan sejak zaman Nabi Musa as. Sementara itu, Yahudi sebagai gerakan politik adalah fenomena baru yang lahir pada masa imperialisme dan kolonialisme Barat. Dengan kata lain, Zionisme adalah pemikiran baru, bukan bagian dari historisitas Yahudi Internasional, tetapi dari pemikiran Barat, khususnya Eropa. Pakar politik dan pemikir Kristen justru mengenal paham Zionisme sebelum paham itu terlintas di benak orang Yahudi. Paham itu bermula dari pengusiran-pengusiran orang-orang Yahudi. Tidak tahan dengan perlakukan seperti itu, kaum Yahudi kemudian melakukan eksodus besar-besaran ke Eropa. Kejadian ini telah membuat orang-orang Eropa merasa risih terhadap keberadaan mereka. Akhirnya, orang-orang Eropa berkeinginan memindahkan mereka dari daratan Eropa. Hal ini telah mendorong mereka untuk mencari tempat berlindung. Inilah alasan yang menyebabkan negara-negara Eropa, terutama Inggris, membentuk gerakan-gerakan Yahudi bukan untuk kebaikan Yahudi, bukan pula sebagai wujud belas kasihan kepada Yahudi, tetapi sebagai jembatan untuk mempertahankan kepentingan Eropa di wilayahnya. Zionisme adalah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi untuk mendirikan negara khusus bagi komunitas Yahudi (di Palestina). Negara ini merupakan institusi yang mengumpulkan kembali orang-orang Yahudi yang sudah bertebaran di seluruh dunia (diaspora). Secara politis, tahun 1882 adalah titik-tolak keinginan tokoh-tokoh Yahudi untuk mewujudkan negara Zionis Israel. Theodore Hertzl merupakan tokoh kunci yang mencetuskan ide pembentukan negara tersebut. Ia menyusun doktrin Zionismenya dalam bukunya berjudul Judenstaad (The Jewish State). Sejak tahun 1882, Zionisme merupakan sebuah gerakan politik yang secara sistematis berusaha mewujudkan negara Yahudi. Secara nyata, gerakan ini didukung oleh tokoh-tokoh Yahudi yang hadir dalam kongres pertama Yahudi Internasional di Basel (Swiss) tahun 1895. Kongres tersebut dihadiri oleh sekitar 300 orang, mewakili 50 organisasi zionis yang terpencar di seluruh dunia. Mereka lalu mendirikan basis kekuatannya di Wina (Austria) tahun 1896. Imperialisme Barat Dilihat dari perkembangan sejarah dunia, terutama sejak masa renaissance di Eropa hingga kini, dunia telah dibentuk dengan ide-ide ‌baik yang mendasar ataupun turunan yang sebagian besarnya dimunculkan oleh orang-orang keturunan Yahudi (Ini berarti terkait dengan Yahudi sebagai keturunan). Hal inilah yang disimpulkan oleh Max I Dimont seorang Yahudi, yang secara angkuh mengungkapkan dalam bukunya, Jews, God, and History. Buku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Desain Yahudi atau Kehendak Tuhan ini, membuat sebuah paragrap penutup, “Jika seseorang memandang pencapaian Yahudi melalui kaca mata meterialistik, ia hanya melihat sebuah minoritas tak berarti yang hanya memiliki secuplik negeri dan sedikit bataliyon. Ini tampaknya musykil. Akan tidak tampak musykil jika orang menanggalkan prasangka-perasangka yang menutup mata dan memandang dunia bukan sebagai benda tetapi sebagai sebuah ide”. Jika diperhatika maka pasti akan dilihat bahwa dua pertiga ide dunia beradab sudah diatur oleh ide-ide bangsa Yahudi, ‌ide Moses, Jesus, Paul, Spinoza, Marx, Freud, Einstein, dll. Dalam sudut pandang ideologi, ada tiga ide besar yang tidak bisa dilepaskan dari pemikiran dan keterlibatan orang-orang Yahudi, yakni Kapitalisme, Sosialisme, dan Zionisme. Kapitalisme dan Sosialisme pertama kali digagas di Eropa. Ideologi ini dibangun atas dasar pemikiran-pemikiran mendasar tentang manusia dan kehidupan. Peran orang-orang Yahudi untuk menghasilkan ide-ide yang merusak dunia ini sangatlah besar. Seperti yang ditulis oleh Max I Dimont ketika mengomentari masa kebangkitan Eropa (renaissance). Dalam periode ini, menjulang tinggi figur-figur Yahudi seperti Marx, Freud, Bergson, dan Einstein. Dari Karl Marx muncul ideologi Sosialisme, termasuk Komunisme. Masih dalam buku yang sama, Max I Dimont memberikan komentar tentang Karl Marx, tentunya dengan sudut pandang Yahudi-nya yang sangat kental. Karl Marx adalah anak seorang Yahudi yang dilahirkan pada tahun 1818 di Trier, Jerman. Ide ekonomi kapitalis dunia tidak bisa juga dilepaskan dari seorang David Ricardo. Dia dianggap sebagai Bapak Kapitalisme yang telah merumuskan teori-teori ekonomi Kapitalisme penting tentang utang, kepemilikan, upah, dan tentang kuantitas uang. Bagaimana kedekatan David Ricardo ini dengan Yahudi? Kembali Max I. Dimont menulis, ayah Ricardo telah mengadakan kebaktian Yahudi untuk pemakaman anaknya itu. Apa yang dirasakan oleh manusia dengan kedua ideologi yang dicetuskan oleh orang-orang Yahudi ini? Kedua ideologi ini telah membawa kehancuran yang dahsyat bagi dunia, terutama karena kedua-duanya menjadikan imperialisme (penjajahan) sebagai instrumen untuk meneguhkan sekaligus mengembangkan dirinya ke seluruh dunia. Hubungan Zionisme dengan Imperialisme Lalu, bagaimana hubungan antara Kapitalisme dan Sosialisme yang sama-sama menggunakan imperialisme sebagai instrumennya‚ dengan Yahudi sebagai sebuah agama dan Yahudi sebagai sebuah gerakan politik (Zionisme)? Sebagai sebuah agama yang hanya bersifat ritual dan spiritual, Yahudi tidak bisa berdiri sendiri. Agama Yahudi membutuhkan sebuah ideologi politik. Oleh karena itu, para penganut agama Yahudi ada yang bergabung dengan ideologi Kapitalisme dan ada pula yang bergabung dengan Sosialisme. Namun demikian, sebagai sebuah gerakan politik (Zionisme), Yahudi lebih memanfaatkan Kapitalisme ‌yang memang lebih dominan sekaligus lebih berjaya dengan imperialismenya ‌sebagai kendaraan politiknya. Oleh karena itu, Zionisme berhasil menuai berbagai keuntungan politis berkat dukungan imperialisme Barat sejak dimulainya imperialisme tersebut hingga saat ini. Dibandingkan dengan imperialisme Barat‚‌ meskipun secara tidak langsung dicetuskan oleh orang-orang Yahudi karena merekalah yang menggagas ideologi Kapitalisme‚ Zionisme jelas kalah pamor. Kepentingan imperialisme sendiri muncul lebih awal ketimbang kemunculan gerakan bersatunya Yahudi sebagai kekuatan politik yang sangat berpengaruh di Barat. Historisitas gerakan Zionisme bukan bagian dari historisitas Yahudi internasional dan tidak pernah dikenal oleh orang-orang Yahudi Yaman, India, atau Irak, tetapi hanya dikenal oleh orang-orang Yahudi di Dunia Barat. Gerakan ini juga tidak pernah dikenal pada abad pertengahan, melainkan baru dikenal pada abad ke-19, yakni bersamaan dengan meletusnya peperangan melawan imperialisme Barat di berbagai wilayah. Karena kesadaran pengikut zionis akan pentingnya bersandar kepada pihak luar, maka mereka bergabung dengan sentral kekuatan imperialisme yang mampu untuk menjamin perlindungan dan keamanan terhadap mereka. Untuk itu, Yahudi memindahkan kegiatan dan markas mereka ke Amerika, agar terus mendapat jaminan perlindungan dan keamanan Amerika. Simbiosis Barat imperialis dengan kaum Zionis Yahudi menemukan bentuk idealnya ketika mereka bersama-sama menghadapi kekuatan kaum Muslim yang saat itu berada di bawah naungan Daulah Islamiyah Utsmaniyah. Orang-orang Yahudi rela mengubur permusuhannya dengan orang-orang Barat Kristen. Padahal, mereka belum pupus ingatannya terhadap peristiwa yang menimpa warga Yahudi Eropa, tatkala Raja Spanyol yang beragama Katolik bertanggung jawab terhadap pembantaian dan pemusnahan kaum Yahudi dari daratan Eropa (tidak lama setelah jatuhnya benteng Islam terakhir di wilayah Andalusia-‌sekarang menjadi daerah Portugal dan Spanyol-tahun 1492). Zionisme Israel, Imperialisme AS, dan Terorisme Keduanya di Dunia Islam Kita tahu, sejak tampil sebagai pemenang dalam Perang Dunia II dan juga Perang Dingin hingga saat ini, pijakan kebijakan politik luar negeri AS sebagai pengusung utama ideologi kapitalisme‌sebetulnya tidak pernah berubah, yakni imperialisme (penjajahan). Yang berubah adalah cara dan sarananya saja. Jika di masa lalu imperialisme lebih menonjolkan kekuatan fisik (militer), maka saat ini instrumen yang digunakan adalah politik dan ekonomi. Pada era imperialisme non-fisik inilah hubungan Zionisme dengan sentra kekuatan imperialisme Barat ini, terutama AS, jutru semakin erat dan bahkan semakin mesra. Hal itu dapat dilihat dari berbagai kebijakan politik luar negeri (baca: imperialisme) Amerika, khususnya di Timur Tengah, yang selalu menguntungkan kaum Zionis. Keduanya bahkan sama-sama terlibat secara intens di dalam menebarkan teror di Dunia Islam. Hal ini sebetulnya mudah dipahami ketika kita mengetahui siapa sesungguhnya yang menentukan kebijakan politik luar negeri Amerika. Menurut beberapa sumber bahwa politik luar negeri AS banyak dipengaruhi Kongres dan lobi Yahudi, di samping agen intelijen dan media massa. Kongres dan lobi Yahudi yang dikenal dengan AIPAC (American-Israel Public Affairs Committee) memainkan peranan vital dalam politik luar negri Amerika sejak tahun 1960-an. Walaupun implikasinya tidak kentara (invisible) di lapangan, tetapi mereka yang bertanggung jawab dalam hal tersebut sangat merasakan sepak terjangnya yang kuat. Kongres memainkan peran substansial dalam membentuk kebijakan luar negri Amerika, terutama untuk kawasan Timur Tengah, antara lain dengan melindungi keamanan entitas Zionis, eksistensi, dan superioritasnya di berbagai aspek karena entitas ini diproyeksikan sebagai agen Barat kawasan ini. Konsekuensinya, Kongres konsisten membuat segala upaya untuk mengalokasikan porsi bantuan luar negri yang signifikan buat Israel pada saat konflik Israel dengan Arab terus bereskalasi. Di saat PBB mengeluarkan resolusi yang sangat lunak tentang kebiadaban Israel baru-baru ini, Kongres AS berbuat sebaliknya. Mereka melakukan voting untuk mengecam Palestina. Hasilnya 365 suara mendukung dan hanya 30 suara menentang. Inilah gambaran demikian kuatnya pengaruh Yahudi di Amerika Serikat. Kenapa Yahudi demikian kuat di AS padahal jumlah mereka sedikit. Edward Tivnan dalam bukunya The Lobby, Jewish Political Power and American Foreign Policy meneliti tentang sejauh mana kekuatan masyarakat Yahudi di AS. Dalam buku itu disebutkan beberapa sumber kekuatan Yahudi dalam politik AS, antara lain: Pertama, senjata politik. Lewat ini kelompok Yahudi akan dapat mencap atau memberi label anti Israel, Pro Arab, atau anti semit kepada mereka yang mengritik Israel. Kedua, suara (vote) masyarakat Yahudi. Meskipun Amerika memiliki tradisi demokrasi yang kental, namun sesungguhnya hanya sedikit penduduk AS yang memberikan suaranya, bahkan hampir setengah dari pemilih tidak memberikan suara. Sebaliknya enam juta Yahudi yang hanya 3 % dari seluruh penduduk, bisa secara maksimal memberikan 90 % suara mereka. Ketiga, kemampuan orang-orang Yahudi untuk memberikan uang dalam kampanye-kampanye politik. Kekuatan uang,‌yang menonjol ‌dalam pemilihan di Amerika Serikat hampir seusia dengan negara ini. Yahudi pertama yang memberikan dana politik nasional adalah seorang bankir Yahudi bernama Abraham Feinberg. Dia merupakan penyokong dana pemilihan Hary Truman dan John F. Kennedy. Yahudi Amerika Serikat sangat dermawan terhadap calon yang dipercaya akan mendukung kepentingan mereka. Di samping itu, setiap orang mengakui bahwa media massa merupakan elemen tak terpisahkan dari proses politik Amerika yang secara tidak langsung memberikan kontribusi pada politik luar negri nya. Liputan media selalu saja memberikan impresi negative dan pandangan miring terhadap orang Arab dan komunitas Islam. Pada sisi lain, media Amerika secara konsisten mempresentasikan Israel dalam a positive light, kendati kebrutalan dan kebiadaban terus dilakukannya. Tidak dipungkiri memang bahwa media Amerika telah didominasi oleh Yahudi yang berhasil menampilkan sosok rakyat Arab dan umat Islam seperti monster yang menteror dan mendestabilkan dunia. Dari 1.700 koran terbitan AS, 3 % adalah milik Yahudi. Jumlah ini mencakup surat kabar yang terkemuka terutama dalam masalah internasional. Misalnya The New York Times dan The Washington Post. Hartawan Yahudi AS juga menguasai majalah mingguan yang berpengaruh seperti Newsweek, Time, US News & World Report, ataupun juga mingguan intelektual seperti Nation, New Republic, The New York Times Review of Books, dan lain-lain. Mereka juga menguasai tiga televisi besar di AS seperti The Columbia Broadcasting System, The American Broadcasting Corporation, dan The National Broadcasting Corporation. Perlu dicatat orang AS lebih suka menonton TV dari pada membaca. Dengan demikian, pengaruh TV di AS untuk membentuk opini sangatlah besar. Lebih dari itu, eratnya hubungan Zionisme dengan imperialisme AS dapat dilihat dari beberapa fakta berikut. Semasa masih menjadi presiden, di Los Angeles, Bill Clinton (14/8/2000), misalnya, pernah berkata, “Kami harus menjalin hubungan erat dengan Israel, sebagaimana telah saya lakukan sepanjang kekuasaan saya sebagai presiden dan sepanjang 52 tahun lampau” Sementara itu, pada awal-awal kekuasaannya sebagai presiden AS, George W. Bush berkomentar pada jumpa pers yang ia lakukan dengan Toni Blair di Kamp David pada tanggal 23/2/2001, “Kami akan mengulang kembali seluruh kebijakan-kebijakan politik (sebelumnya) untuk wilayah-wilayah dunia. Salah satunya adalah wilayah yang telah menyita sebagian besar waktu, yakni sekitar Teluk Persia dan Timur Tengah” Dua pekan sebelumnya, Bush ketika mengucapkan selamat kepada Ariel Sharon dalam Pemilu tanggal 6/2/2001, menyatakan, “Amerika akan bekerjasama dengan semua pemimpin Israel, sejak berdirinya pada tahun 1948. Hubungan bilateral kami sangat kokoh layaknya batu karang, sebagaimana komitmen Amerika terhadap keamanan Israel dan adanya kepercayaan besar terhadap PM Sharon” Demikianlah sikap resmi pemerintah AS terhadap Israel. Wajar jika berbagai kebijakan politik yang ditempuh Israel ‌termasuk tindakan terorisme di Timur Tengah akan selalu mendapatkan dukungan atau paling tidak, restu dari AS. D. IBRAH Bangsa Israel memang sebuah suku yang sangat besar dan telah menyebar di penjuru dunia. Mereka telah merasakan manis dan pahitnya dunia ini. Keangkuhan dan keserakahan merekalah yang menjadikan mereka mendapat laknat dari Allah sehingga tak jarang jika dalam beberapa periode mereka dikuasai dan dijajah oleh bangsa lain. Seringkali mereka hidup dalam kehinaan dan tidak memiliki tempat tinggal secara permanen. Diantara masa-masa kesengsaraan bangsa Israil adalah ketika mereka dikuasai oleh Fir'aun (raja mesir), raja Bukhtanasar dan yang terakhir adalah ketika mereka dibantai oleh kelopok NAZI yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Ketika itu bangsa yahudi dikejar-kejar oleh tentara NAZI dan dibantai di berbagai negara (holocaust). Bangsa yahudi agaknya sedikit mendapatkan harapan dan kebahagiaan ketika pada akhir perang dunia II mereka diberi hadiah sebuah daerah oleh Amerika Serikat karena jasanya dalam membantu AS sehingga memperoleh kemenangan dalam perang yang merenggut banyak korban jiwa tersebut. Bangsa yahudi mulai berangsur-angsur menduduki daerah tersebut sehingga mereka berhasil berkumpul dalam skala yang cukup banyak. Daerah itulah yang sekarang dideklarasikan sebagai negara Israil. Dengan adanya negara Israil tersebut mereka berangan-angan untuk bisa meraih kejayaan sebagaimana pada masa raja Dawud dan Sulaiman. Dengan kepintaran dan otak yang cerdas mereka ingin menguasai Palestina yang merupakan simbol kejayaan mereka pada masa silam. Mereka ingin menduduki Baitul Muqaddas yang sekarang ini masih dikuasai oleh orang islam. Dengan segala upaya mereka melakukan penyerangan dengan peralatan milliter yang sangat komplet. Sebagai orang islam kita seharusnya menyadari bahwa apa yang telah dilakukan oleh bangsa Israil kepada Palestina adalah sebuah bahaya yang patut diwaspadai. Orang-orang Israil tidak akan puas sebelum menjadikan umat islam ini tunduk dan masuk pada agama mereka. Al-qur'an telah sangat jelas menyebutkan :
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (109) [البقرة/109]

MIKIALQUDSY



MIKI ALQUDSY adalah nama singkatan dari Muhammad Isbah Kholili. PENULIS ADALAH ALUMNI MADRASAH QUDSIYYAH KUDUS TAHUN AJARAN 2005-2006, LALU MELANJUTKAN STUDY DI PP. AL-ANWAR SARANG TAHUN 2006-2009. PENULIS JUGA MENEMPUH PENDIDIKAN S1 DI STAI SHALAHUDDIN AL AYYUBI LULUS TAHUN 2011 DAN MELANJUTKAN S2 DI STAIN KUDUS DAN LULUS TAHUN 2018.

 
Copyright © 2022 ISBAH KHOLILI. Designed by MikiAlQudsy