Setiap malam Rabu Kliwon keluarga Simbah Arif mengadakan kumpulan yasinan dan tahlil. Adapun tempatnya selalu di rumah peninggalan beliau di desa Kauman Gang 2. Sekarang rumah itu ditempati oleh bu lek Hj. Sayyidah. Mbah Arif adalah bapak dari KH. Yahya Arif. Dulu rumah itu ditempati oleh keluarga besar simbah Yahya Arif dan saudara-saudaranya. Setelah satu persatu menikah, semuanya meninggalkan rumah itu dan akhirnya rumah itu menjadi milik Mbah Ya, tentunya dengan sistem torok.
Setiap mendekati malam Rabu Kliwon, bu lek Sayyid pasti selalu woro-woro di grup WA agar semua cucu-cucu bisa hadir. Saya hampir pasti selalu datang kalau tidak ada udzur atau anak-anak lagi sakit. Ketika masuk rumah itu, pasti yang dirasakan adalah nuansa kuno dan ingatan akan masa lalu penghuni rumah itu. Sosok KH. Yahya Arif yang fotonya tertempel di dinding sudah barang tentu akan menjadi inspirasi perjuangan seorang single father itu.
Acara kumpulan yang hanya sederhana membuat semua keluarga merasa nyantai untuk selalu menghadiri rutinan tersebut. Baca yasin lalu dilanjut tahlil, dan doa, serta ditutup dengan makan-makan. Sudah, itu saja lah agendanya. Selesai makan jagong-jagong lalu pulang. Penempatan waktu di malam hari juga membuat keluarga bisa meluangkan waktunya. Semoga rutinan ini bisa istiqomah sampai cicit dan cucut besok.
Posting Komentar