BREAKING NEWS

The Power Of Santri

Sabtu, 29 Januari 2022

Pemandian Bektiharjo

 



Pada akhir tahun ajaran, biasanya keamanan pondok mulai memberlakukan masa bebas. Sambil menunggu haflah akhirus sanah dan setelah selesainya imtihan semester dua, biasanya santri sedikit dibebaskan untuk keluar area pondok. Waktu itu selesai imtihan semester dua kelas 5 Muhadloroh, ada beberapa teman yang mengajak untuk mandi di pemandian alam Bektiharjo. Ada sekitar sepuluhan teman angkatan yang rencana ikut gabung ke salah satu pemandian kuno di Tuban itu. 


Pemandian dengan sumber mata air alami ini merupakan peninggalan Raden Danur Wendo dari kadipaten Tuban, yang sejak abad XIII sudah berfungsi sebagai sumber air minum. Pemandian ini berjarak sekitar 5 Km dari Kota Tuban dan terletak di desa Bektiharjo, kecamatan Semanding, kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pemandian ini sangat cocok untuk digunakan sebagai relaksasi setelah mengalami kepenatan selama di pondok. 


Walhasil, kami pun segera menuju ke Tuban dengan menaiki armada bus yang selalu lewat di depan pondok tercinta itu. Memang pondok sarang itu 24 jam selalu dilewati bus jurusan Surabaya-Jakarta karena letaknya yang strategis di jalur pantura. Setelah sampai di Tuban lalu kami naik angkot jurusan Bektiharjo kec. Semanding. Singkat cerita, kami pun sampai di pemandian dan segera mandi di sana. Setelah sekira sejam berendam di air dan kepenatan terasa hilang, kami segera mentas dan makan siang di situ. Di pemandian itu, banyak warung-warung yang menjajakan masakannya. Di pemandian itu juga banyak sekali monyet-monyet yang kadang mengejar pengunjung. Mungkin dia caper ya dengan pengunjung yang datang.


Setelah selesai makan, kami pun segera meninggalkan bektiharjo menuju kota Tuban. Setelah sampai di jalur pantura kota Tuban, tiba-tiba teman saya mengajak untuk bonek sampai ke pondok. Saya pun pasrah aja diajak bonek dan itu akan menjadi pengalaman pertama bagiku, pikirku waktu itu. Setelah menunggu beberapa menit, lewatlah truk muatan semen Gresik. Tanpa pikir panjang, teman-teman pun langsung pada naik ke truck itu, tak terkecuali saya. Di atas truck kami pun bersendau gurau dan tertawa lepas. Kami merasa senang karena bisa ngirit lima belasan ribu kira-kira. Namun ternyata dugaan kami meleset, truck semen Gresik itu ternyata hanya sampai Glondong kec. Tambak Boyo dan masuk ke kiri menuju pabrik. Teman-teman saya yang memang sudah terbiasa bonek itu pun segera pada turun walaupun posisi truck masih jalan. Mereka pada melompat seperti bajing yang sudah terlatih. Naas bagi saya, wajah lugu yang tidak biasa bonek ini pun bingung. Mau loncat gak berani, gak loncat nanti ikut masuk ke pabrik. Akhirnya dengan mengumpulkan segenap keberanian dan tenaga, saya pun loncat juga. Alhamdulillah berhasil, mungkin Tuhan masih sayang dengan saya. 😂😂😂

Share this:

Posting Komentar

 
Copyright © 2022 ISBAH KHOLILI. Designed by MikiAlQudsy