Alfiyyah..itulah nama nadhom fenomenal yang harus dihafal santri untuk memudahkan dalam memahami kaidah-kaidah nahwu. Setiap pesantren takhasus kitab pasti punya kurikulum kitab tersebut dan bahkan terkadang mewajibkan santrinya untuk menghafal.
Di Ponpes Qudsiyyah Putri , hafalan Alfiyyah juga menjadi syarat untuk kenaikan kelas selanjutnya.
Sebenarnya menghafal Alfiyyah itu mudah-mudah sulit, coro jowone gampang-gampang angel. Si Ipah mungkin beranggapan bahwa itu hal yang mudah, apalagi kalau santri tersebut santri yang polos ora neko-neko. Uripe ning pondok hanya ngaji, jamaah, ngapalke, taat aturan, manut guru pasti mudah untuk menghafalnya. Ibarate space otaknya masih kosong sehingga bisa diisi memori atau file sebanyak mungkin.
Namun bagi Siti yang rodo mbulet bocahe, ning omah dolalane hp wae sampai pondok yang dipikirannya adalah DM IG, Live tiktok, apalagi kalau sudah kenal garangan eh lanangan pasti merasa sulit untuk menghafal. Space otaknya mungkin hanya tinggal beberapa MB lagi seperti akun google Drive saya . Mungkin cara untuk memulai hafalan adalah menghapus file-file besar yang ada di otak itu sehingga pikiran bisa fokus dan melupakan kenangan hpnya.
Alhamdulillah program yang kami bangun di ponpes ini mulai kelihatan hasilnya. Menurut saya, hasil ini bukan dari unsur pondok semata, namun juga kerjasama dengan madrasah untuk menyamakan persepsi dan program yang kita bangun. Di sini ada kelas unggulan kitab sehingga ada tambahan jam khusus untuk murojaah hafalan tiap hari. Semoga santri-santri yang telah menyelesaikan hafalan Alfiyyah senantiasa terjaga hafalannya dan dimudahkan dalam memahami kandungan bait-baitnya. Amiin